Tampilkan postingan dengan label JOURNALISTIC. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label JOURNALISTIC. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 28 Oktober 2017

Sabtu, 13 Desember 2014

Bukan Edelweis

Desember 13, 2014 0

Tidak ada kisah cinta yang abadi
Bahkan edelweis ini pun telah layu dan mati
Sejalan dengan kisah cinta yang berakhir

Tetapi edelweis lain yang masih tetap bersemi
Masih bertahan seiring waktu yang berputar dan tidak berhenti
Pemberi dan penerima yang menamatkan kisah cinta
Tidak melupakan meski habis dimakan zaman

Selalu ada edelweis-edelweis baru
Tetapi hanya satu yang tidak abadi
Tidak menyebutkannya abadi
Yang tidak menamainya edelweis
Yang tidak ingin disamakan edelweis
Yang akan berucap ada bukan selamanya
Tidak, bukan edelweis

Rabu, 05 Maret 2014

Naskah LKK Jingga

Maret 05, 2014 0


DENTING PAGI
OLEH :
Mentari Asgara Putri
Adegan 1
PANGGUNG MENGGAMBARKAN SEBUAH RUANG MAKAN DAN DAPUR YANG MENJADI SATU. RUANGAN ITU CUKUP LUAS ADA SEBUAH MEJA MAKAN DENGAN 4 KURSI TERLETAK DITENGAH-TENGAHNYA. SUASANA PAGI TERCIUM LEWAT HEMBUSAN ANGIN DAN SINAR MATAHARI YANG MENGINTIP LEWAT CELA JENDELA DAN VENTILASI UDARA. SEORANG WANITA TUA TENGAH SIBUK DENGAN PEKERJAANYA. ASIH, PEREMPUAN BERUSIA 50 TAHUN YANG SUDAH HAMPIR 15 TAHUN BEKERJA SEBAGAI PEMBANTU DIRUMAH ITU.  TIBA-TIBA IA DIKEJUTKAN OLEH KEHADIRAN SEORANG PRIA YANG TIDAK LAIN ADALAH SUPIR PRIBADI MAJIKANNYA.

Minggu, 27 Oktober 2013

Jumat, 18 Oktober 2013

Pesona Edelweis.

Oktober 18, 2013 0


   Dear Bloggies.. hari ini aku pengen ngebahas soal bunga. bunga apa tu rii? yaakk.. ini bunga yang katanya lambang cinta abadi. namanya Edelweiss. udah pernah denger? kalo belom aku pengen ngatain.. katrok banget sih looo.. hahahhaha. aku penasaran banget sama satu tumbuhan endemic ini. mau denger cerita dan info dari berbagai sumber yang aku dapet? check this out.

Minggu, 22 September 2013

Love Story of Danbo "Gadis Dandelion"

September 22, 2013 0
Senja itu kelabu, sama seperti kamu yang jarang tersenyum dan tertawa. 
Senja itu kelabu. sama seperti kamu yang selalu murung dan menyendiri. 




       sippirilliii.. hari ini aku mau cerita,, apa yah? dongeng? bukan. jadi apa? ini cerita yang aku buat dari hasil ngumpulin gambar animasi danbo. hahhahaha. aku suka aja ngumpulin animasi yang lucu. nah, untuk animasi danbo ini sedikit menarik perhatian soalnya setiap gambarnya itu seperti mengisahkan sebuah kejadian yawdah deh aku susun aja gambar-gambarnya dan aku rangkai jadi sebuah cerita. mau baca? check this out..

Sabtu, 24 Agustus 2013

PAYUNG

Agustus 24, 2013 0
16 april 2013 - 21.13 wib


Cerita ini tentang mimpi..Tentang malam yang kian berganti..
tentang pagi yang hadir menghampiriAku merindukanmu..Langit pernah berkata pada senja.
Kalau esok hujan datang berlari,
aku boleh datang dengan payungku menunggumu.
Hingga semburat jingga menerpa tiap helai anak rambutku.

Malam memutar arah.
Payungku.. tidak bertambah jumlah peneduh.Uugghhh........Kali ini pun petang menjagamu.. untukku.Hari ini senja kelabu..Langit-langit.. mereka memunggungiku.
Petir tertawa dengan riaknya. Aku takut.Payung ini telah lapuk termakan usia.
Aku takut. Aku takut dia tak lagi bisa menemaniku.Kau dimana?  Mereka menertawaiku.Berdirilah disampingku.
Walau hanya aku yang dapat merasa, melihat dan menggenggammu.
 Agar kakiku.. mampu menopang tubuh diatas pasir lemah yang tercurah hujan.
''Dia mati, hilang, berhentilah menunggu.. !!" itu kata mereka.
 Aku hidup, aku nyata tetapi menyanggah fakta.Mati, hidup, mati, hidup.. tau apa mereka...Kau mati tapi seperti hidup.. tapi aku.. aku hidup tapi seperti mati.Aku mendengarnya.. hujan datang lagi. Dia tidak berlari.Tapi payungku.. sudah rusak.Kali ini langit berkata kepadaku, dia akan meminjamkan kolongnya untuk tempat kita berlindung.Maafkan aku karena membuatmu basah..Tapi aku bahagia..
karena mulai esok..
aku tak perlu membawa payung lagi.Tak perlu menunggu lagi..Karena kali ini.. kita sejajar..
ditempat yang sama.

Selasa, 20 Agustus 2013

Naskah JURAGAN

Agustus 20, 2013 0
LAKON
( JURAGAN )
OLEH : MENTARI ASGARA PUTRI


Tokoh :
Nimas putik        : 19 tahun
Ragil                    : 22 tahun
Seto                     : 22 tahun
Karim                  : 22 tahun
Juragan putri       : 42 tahun
Pekerja 1, 2 & 3  : 30 tahun

Adegan 1
SOROT LAMPU HANYA TERPAKU PADA SEBUAH AMBEN KECIL DI DEPAN POJOK RUMAH. SEORANG GADIS REMAJA TENGAH DUDUK TERMENUNG DISANA. WAJAHNYA SURAM DAN GELISAH.
Nimas putik : Malam begitu sunyi dan diliputi kegelapan. Hati gundah, resah, dan bimbang.. bak sinar bulan yang terhalang dahan - dahan jati dipinggir jalan. Musim ini menghantarkan kebahagiaan. Padi menguning dengan eloknya tetapi hati menghitam dengan layaknya. Seperti tak diizinkan bahagia sepenuhnya. Kesedihan hendak datang menyelimuti pondok kecil ini. Dimana kau wahai ayah.. gelisah sangat hati ini memikirkanmu. Begitu perih melihat wajah ibu yang amat sangat merindukanmu. Petani-petani itu juga haus akan wejanganmu. Mari pulang ayah.. ayah..
LAMPU FADE OFF

Jumat, 18 Januari 2013

Naskah " KEY"

Januari 18, 2013 0

KEY
Oleh : Mentari asgara putri

 Dua orang wanita berpakaian lusuh meringkuk disudut ruangan sebuah sel tahanan. Salah seorang diantara keduanya berbadan gemuk dan sudah agak tua. Sedang yang satunya berbadan kurus dan terlihat masih remaja. Wanita kurus itu berjalan kearah depan dan terduduk menyender didepan sel.

Naskah adaptasi " PEMBERONTAKAN BAWANG PUTIH"

Januari 18, 2013 0

PEMBERONTAKAN
BAWANG PUTIH
Nazla sebagai bawang merah
Tari sebagai ibu bawang
Nisa sebagai bawang putih
Yofi sebagi bombay

Diadaptasi dari naskah bawang merah dan bawang putih oleh : Mentari asgara putri

Alkisah disebuah desa hiduplah satu keluarga yaitu Bawang Merah dan Bawang Putih, yang dalam hidupnya Bawang merah dan ibunya selalu memperlakukan bawang putih dengan tidak baik. Tetapi bawang putih tidak mau menerima perlakuan itu begitu saja. Dia selalu melawan perlakuan bawang merah dan ibunya. Seperti halnya yang terjadi pagi ini.

Puisi untuk FESTIVAL DKOKUK

Januari 18, 2013 0

JERIT

kau manusia..
membangun pondok diatas pondokku..
melibas tandas konco-konco penghasil nafas dunia
menggugurkan helai-helai rambut hijauku
panas, kosong, gersang
dimana hatimu?

Gemuruh roda empatmu beraksi
Meratakan rongga-rongga dan setiap sendi tubuhku
Dimana kicauan makhluk-makhluk bersayap itu?
Dimana gemericik air pengusir dahaga?
Kenapa tak terdengar?
Mereka pergi..
Hilang..

Sadarkah hai manusia..
Tindak-tanduk kalian menyakitiku
Kalian merampas paksa ragaku
Hingga jiwa yang tertinggal melayang lepas dari tubuhku
Ingatlah hai kalian makhluk penguasa nafsu
Setiap decitan pintu-pintu pondok kalian
Itu adalah rintihan batinku..






Karya : Mentari Asgara Putri
Jurusan pendidikan guru sekolah dasar
Anggota hijau angkatan 23 teater LKK Unimed