1 juli 2014, dimana aku benar-benar jengah dan kosong.
Hey sist., apa kabarmu.., aku tidak pernah mendengar bahkan setelah lelah mencari tahu. Saat ini aku begitu amat sangat marah padamu. Bagaimana tidak, Kau menghilang dan menjauh. Aku tersiksa dengan rindu dan kenangan-kenangan itu. ntah kamu sist yang mencoba untuk pergi. atau ntah saya yang memang merasa kehilangan. tapi saya percaya., satu langkah kamu meninggalkan., dua langkah kakimu akan digerogoti rindu-rindu jahanam..
Tau sist.., aku ingin duduk di depan sanggar, dan mengatakan padamu bahwa sekarang aku sedang menggilai musikalisasi puisi nya Ari-Reda. aku juga ingin berbicara tentang banyak hal. Aku masih susah mengontrol kesehatan dan masih berkutat dengan kebiasaanku tidur larut malam. Tapi tidak semua berita negatif sist., sekarang aku sudah terbiasa melakukan sesuatu atas inisiatifku sendiri dan tidak selalu bertanya lagi. Aku mulai bisa melakukan semua yang pernah kita bicarakan dengan mandiri walaupun tidak sempurna. Yaa.., setidaknya aku mencoba. Aku juga mulai bisa mengontrol emosi dan lebih banyak tersenyum.
Aku rindu., aku rindu kau memelukku saat aku menangis. rindu saat-saat bernyanyi bersama. Rindu kata “paok” yang sering kau ucapkan padaku. Hei sist., punggung kakiku sudah tidak hitam lagi. Tapi jari kakiku masih seperti kodok alien yg pernah kau bicarakan.
Kapan sist.., kapan kita main badminton lagi. Kapan kita ke digilib lagi. Kapan kita tidur disanggar lagi. Kapan kita lari dilapangan lagi? Kapan kita sholat di mesjid lagi? Kapan kita makan bareng lagi? Banyak hal., banyak. Dan itu tidak hanya cukup dinyatakan lewat kata-kata.
Kau pernah berkata “diri kita sendiri yang membatasi kita untuk jadi terbatas”. Lalu apakah sekarang kau sedang membatasi dirimu? Maafkan aku yang mungkin tidak ada didalam masa sulitmu, didalam masa sedihmu. Bukan aku tidak berusaha. Tapi sempat berada dalam posisi tidak tahu harus melakukan apa. Sedih rasanya saat pesan tak terbalas. Kau mulai terbiasa melakukan itu padaku.
Sist., masihkah aku jadi adik kecilmu?
Ttd
Your little sist
Miss you Rabiah Al Adawiyah Hutasoit |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar